Minggu, 28 Januari 2018

CONTOH MAKALAH SEDERHANA||GOLDEN SECTION||STMIK ASIA MALANG

MAKALAH
ESTETIKA
“GOLDEN SECTION SEBAGAI PARAMETER NILAI ESTETIS”
Dosen Pengampu : Drs. Murtoyo








Di Buat Oleh :
Nama    : Nur Isnawati
NIM       : 17203198/p

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
PERGURUAN TINGGI ASIA MALANG
2017/2018







DAFTAR ISI



DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
1.2    RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
A.      Pengertian Golden Section
B.      Hubungan Golden Section dengan Deret Fibonacci
C.      Hubungan Golden Section dengan Bidang Design
D.      Mafaat Golden Section Dalam Design
BAB III PENUTUP
A.        KESIMPULAN
B.         SARAN
DAFTAR PUSTAKA






BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam matakuliah Estetika Pada bab “GOLDEN SECTION SEBAGAI PARAMETER NILAI ESTETIS.”

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Malang, 28 Januari 2018



Nur Isnawati









1.2 RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian Golden Section dan Sacred Geometry?
B. Apa hubungan Golden Section dengan Deret Fibonacci?
C. Apa Hubungan Golden Section dengan Bidang Design?
D. Apa saja manfaat metode Golden Section?
E. Apa Pengertian Nilai Dalam Estetis?







BAB II PEMBAHASAN
A.       Pengertian Golden Section dan Sacred Geometry 
Golden ratio atau Golden Section, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “rasio emas” (emas di sini maksudnya seperti emas dalam “kesempatan emas”), merupakan sebuah angka yang sangat spesial dalam matematika. Golden ratio adalah bilangan irasional yang nilainya mendekati 1,618. Golden ratio biasanya disimbolkan dengan huruf Yunani φ. Angka ini sering muncul dalam konsep geometri, seni, arsitektur, hingga struktur makhluk hidup.
Sacred Geometry adalah  sebuah pattern yang melahirkan gesture atau pose-pose Yoga dengan memikirkan harmonisasi dan proporsi anatomi tubuh. Contohnya yoga, Sehingga dengan adanya patternyang terbentuk lalu ditransformasikan menjadi pose Yoga dapat menarik kedua bagian otak (kanan-kiri) untuk mengalami proses harmonisasi- keseimbangan diripun terlahirkan dengan adanya basic pose ini.
Dalam bidang fotografi juga terdapat Golden Section, dan pengertiannya hampir sama dengan pengertian diatas, hanya sedikit berbeda yaitu sebuah panduan komposisi yang didasarkan pada perhitungan matematika yang unik. Panduan komposisi ini pertama kali didokumentasikan oleh seniman yunani kuno dan sampai saat ini masih digunakan meskipun popularitasnya agak tertutupi oleh panduan komposisi rule of third. Prinsipnya panduan kompoisi ini hampir sama dengan rule of third namun titik interesnya lebih sempit sekitar 5% kearah tengah. Pada teorinya golden mean ini bisa digunakan pada semua scene foto, tapi pada prakteknya lebih mudah diaplikasikan pada foto portrait formal/klasik. Pada scene lain lebih mudah menggunakan komposisi rule of third.
B.      Hubungan Golden Section dengan Deret Fibonacci

Deret Fibonacci ditemukan oleh Leonardi Pisano atau lebih dikenal dengan sebutan Leonardo Fibonacci (diturunkan dari Filius Bonaccio atau anak dari Bonaccio, sebutan bagi ayahnya yang bernama asli Guglielmo), pada abad 12 di Italia. Pada dasarnya deret fibonacci merupakan barisan bilangan sederhana dimulai dari 0 dan 1 dan suku berikutnya merupakan jumlah dua bilangan sebelumnya. 
Deret Fibonacci sangat dekat hubungannya dengan golden ratio. Golden ratio sendiri adalah sebuah konsep desain yang mencoba menciptakan keindahan visual dalam seni, arsitektur, desain, tubuh manusia, dan sebagainya melalui sebuah hitungan.
Dengan aturan ini, maka barisan bilangan Fibonaccci yang pertama adalah: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946...


C.   Hubungan Golden Section dengan Bidang Design
Mendesain Logo dengan Golden Ratio.
Tanpa kita sadari ternyata beberapa logo perusahaan maupun produk internasional ini didesain dengan menerapkan golden ratio, antaranya adalah: Logo Apple
Masih banyak logo-logo seperti Logo Pepsi, Logo Toyota, Logo National Geographic ataupun desain yang menggunakan golden ratio, tapi bukan berarti suatu keharusan untuk membuat desain menggunakan ini, memang lebih baik jika menggunakan unsur golden ratio.

D.     Mafaat Golden Section Dalam Design

Proporsi dan komposisi adalah faktor yang penting dalam membuat suatu Desain. Baik dalam arsitektur dan seni murni, Golden Ratio dinyatakan sebagai acuan yang utama dalam membuat sebuah rancangan.

E.      Pengertian Nilai Dalam Estetis
Nilai adalah ukuran derajat tinggi-rendah atau kadar yang dapat diperhatikan, diteliti atau dihayati dalam berbagai objek yang bersifat fisik maupun abstrak.  Nilai seni dan nilai estetis sangat sulit dibedakan dan dipisahkan, karena keduanya menyangkut psikologi seni dan filsafat seni, dan ada di dalam "dunia" yang sama yakni di dalam karya seni.





BAB III PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Golden ratio atau Golden Section, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “rasio emas” (emas di sini maksudnya seperti emas dalam “kesempatan emas”), merupakan sebuah angka yang sangat spesial dalam matematika.
Golden ratio sendiri adalah sebuah konsep desain yang mencoba menciptakan keindahan visual dalam seni, arsitektur, desain, tubuh manusia, dan sebagainya melalui sebuah hitungan.
suatu keharusan untuk membuat desain menggunakan ini, memang lebih baik jika menggunakan unsur golden ratio.

B.      SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.




DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CONTOH MAKALAH SEDERHANA||GOLDEN SECTION||STMIK ASIA MALANG

MAKALAH ESTETIKA “GOLDEN SECTION SEBAGAI PARAMETER NILAI ESTETIS” Dosen Pengampu : Drs. Murtoyo Di Buat Oleh : ...